Kadang lupa rasanya menarik nafas lega, bersyukur dari dalam lubuk hati maupun tersenyum puas serta merasa bahagia seakan hari esok saya sudah berada di surga. Masalah-masalah kecil datang silih berganti sehingga seakan-akan hidup saya hanya berupa kumpulan masalah. Percayalah bahwa itu hanya masalah kecil, kadang remeh, bukan sesuatu yang berhubungan dengan meregang nyawa atau kehilangan masa depan, tapi rasanya aku sudah bosan menemuinya di setiap hari yang aku jalani. Penantian ini membuat saya rapuh menghadapi riak-riak kecil dalam kehidupan..
Sekali lagi, lupa rasanya tersenyum tanpa beban. Dalam doa, penantian ini ku bawa. Dalam cerita, penantian ini tidak ku paparkan pada sahabat karib. Dalam keseharian, penantian ini saya perjuangkan. Bertanya dalam hati , kapan kau mengerti tentangku? Berputar-putar di dalam pikiran, mengendap dalam mimpi. aku cuma ingat bahwa aku harus tetap tersenyum di tiap pagi untuk memulai hidup.
Tetaplah bernafas dan nantikan esok pagi karena kita tidak tahu apa yang akan dibawa untuk kita…
aku lupa kalau harapan itu ada karena tangisan dalam hati lebih sering menemani. Apakah masih ada harapan jika sejauh mata memandang hanyalah gurun pasir yang tandus dan terik? May it be when darkness falls, your heart will be true. You walk on a lonely road…oh, how far you are from home. But believe and you will find a way…. Sungguh sulit untuk percaya dan tidak mengeluh, tidak menggerutu dan tetap tersenyum seakan-akan doa kita telah dijawab, tetapi itulah bagian dari harapan.
0 komentar:
Posting Komentar